Sabtu, 02 November 2024

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan 9

Salam Hebat Bapak Ibu Guru Hebat Indonesia!


Saya Fadly, S.Pd Calon Guru Penggerak Angkatan 11 Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat. Selama menempuh pendidikan guru penggerak saya di dampingi pengajar praktik, Ibu Elfina Oktafani, S.Pd dan Fasiltator Bapak H. Durajat, M.Pd

Pada refleksi dwi mingguan kali ini saya menggunakan model 4C (Connection, challenge, concept, dan change). Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. 

Berikut ini refleksi saya berdasarkan beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini:

Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?

Pada materi modul 3.2 ini mempelajari tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, ini erat kaitannya dengan peran saya sebagai Calon Guru Penggerak. Dalam hal ini menjadi pemimpin pembelajaran yang tidak hanya bertanggung jawab pada proses pembelajaran, tetapi juga pada pengembangan lingkungan belajar yang berdaya dan berkelanjutan. 

Materi ini mengajarkan bahwa dalam mengelola sumber daya, saya harus lebih berfokus pada pemberdayaan potensi murid dan lingkungan sekitar agar bisa menciptakan lingkungan belajar yang ramah, nyaman, dan mendukung proses pembelajaran yang inovatif dan relevan bagi setiap murid untuk berkembang sesuai kemampuannya. Dengan mengidentifikasi, memberdayakan, dan mengelola berbagai sumber daya secara efektif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang memenuhi kebutuhan beragam murid. 

Selain itu juga membantu membangun kolaborasi yang kuat antara komunitas sekolah dan menciptakan sinergi yang positif untuk mendukung visi guru penggerak sebagai agen perubahan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Secara keseluruhan, materi yang saya dapatkan ini memperkuat pemahaman saya tentang tanggung jawab sebagai Calon Guru Penggerak serta memberi saya bekal untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang reflektif, bijaksana, dan berorientasi pada pemanfaatan kekuatan setiap aset lingkungan pendidikan.


Challenge : Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?

Saya menemukan ide dan materi dari narasumber yang berbeda dari praktik yang selama ini saya jalankan. Sebelumnya saya lebih terbiasa dengan pendekatan berbasis kekurangan yaitu fokus pada hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditambahkan dalam proses pembelajaran. 

Namun, narasumber memperkenalkan pendekatan berbasis kekuatan yang mengajarkan untuk melihat potensi yang sudah ada dan mengoptimalkannya, baik dari murid, rekan guru, maupun lingkungan sekitar. Setiap individu memiliki kekuatan dan potensi yang unik, sumber daya di sekitar termasuk manusia dan lingkungan adalah bagian dari solusi sehingga apabila diberdayakan secara efektif dapat memperkuat kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan produktif.


Concept : Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?

Dalam perjalanan saya menjadi Calon Guru Penggerak pada modul 3.2 mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini saya mempelajari konsep penting yang tidak hanya relevan saat ini, tetapi juga akan menjadi fondasi yang berharga ketika saya menjalani peran saya sebagai Guru Penggerak nantinya.


Mulai dari diri dimana mengingat ulang pengetahuan awal tentang faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sekolah dengan mengisi pertanyaan yang ada, serta merefleksikan hasil jawaban yang dimiliki dari pengetahuan awal tentang materi ini dengan keadaan di sekolah.


Eksplorasi konsep mengulas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah, pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis kekurangan/masalah, pemetaan sumber daya yang ada di daerah dan sekolah menggunakan tujuh aset/sumber daya berdasarkan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD), seta prinsip pengelolaan sumber daya di sekolah dengan menggunakan pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (Asset-Based Community Development/ABCD).


Ruang kolaborasi yang mana mengidentifikasi berbagai sumber daya di daerah untuk sekolah dan strategi pemanfaatannya secara efektif.


Demonstrasi kontekstual dengan melakukan analisis visi dan prakarsa perubahan, mengidentifikasi tindakan yang dilakukan guru dalam masing-masing tahapan B-A-G-J-A, serta merefleksi peran pemimpin dari video praktik baik.


Elaborasi pemahaman tentang strategi pengelolaan sumber daya melalui proses tanya jawab dan diskusi menggunakan moda konferensi daring dengan instruktur.


Change: Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?

Sebelum mempelajari modul 3.2 ini saya selalu berpikir berdasarkan masalah atau kekurangan yang ada. Pandangan saya cenderung fokus pada apa yang tidak ada atau perlu dilengkapi, sehingga kegiatan dan program yang saya buat kurang maksimal karena membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan. 

Setelah mempelajari modul 3.2 ini saya mendapat wawasan baru yang merubah mindset saya khususnya dalam berpikir berdasarkan kekuatan/aset dengan melihat sisi positif dari setiap hal, sehingga saya dapat memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang ada di sekitar sebagai sarana penunjang keberhasilan pembelajaran yang berpihak pada murid.  Termasuk di dalamnya dengan lebih aktif melibatkan murid dalam pengambilan keputusan kelas dan memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada untuk mendukung pembelajaran, serta membangun komunikasi terbuka baik dengan murid, rekan guru, maupun orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. 

Pada intinya materi modul 3.2 ini merubah pandangan saya dari fokus pada kekurangan dan masalah menjadi melihat pada aset yang ada di lingkungan pendidikan untuk meningkatkan potensi individu dan sumber daya sehingga menjadi kekuatan dalam mengembangkan pendidikan secara berkelanjutan

TERIMAKASIH BAPAK IBU GURU HEBAT INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar