Rabu, 04 September 2024

Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Salam dan Bahagia Bapak Ibu Guru Hebat Seluruh Indonesia!

Sebelum saya lanjutkan refleksi Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi pada Bapak Ibu Hebat, Saya ingin memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Fadly, S.Pd, Salah satu Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 Kabupaten Pasaman Barat dari SMK Negeri 1 Pasaman. Pengjar Praktik (PP) saya adalah Ibu Elfina Oktavani, S.Pd dan Fasilitator Bapak H. Durajat, M.Pd

Pada Kesempatan kali ini saya akan mencoba melakukan refleksi terhadap perjalanan pembelajaran saya hingga saat ini dengan merespon beberapa pertanyaan dan tugas berikut ini :

  • Buat kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas
  • Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
Apa yang dimaksud pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas?

Pembelajaran berdiferensiasi adalah  metode pengajaran di mana guru menggunakan berbagai cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan individu setiap siswa sesuai dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. 

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid (Tomlison, 2001:45)

Tujuan dari pembelajaran diferensiasi ini adalah untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih sesuai dan efektif untuk setiap siswa, sehingga mereka dapat mencapai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhannya

Memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid bukan berarti guru harus mengajar 36 orang murid dengan 36 cara yang berbeda atau memberikan jumlah soal lebih banyak kepada murid yang bekerjanya lebih cepat dari yang lainnya. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan murid yang pintar dengan yang pintar dan murid yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu murid A, murid B atau murid C dalam waktu yang bersamaan. 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. 

Agar pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilaksanakan di kelas, maka guru harus mengetahui kebutuhan belajar murid. Kebutuhan murid dibagi menjadi 3, yaitu
  1. Kesiapan belajar (readiness)
  2. Minat Belajar 
  3. Profil Belajar murid
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Ada 6 perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan murid:

1. Informasi bersifat mendasar - Bersifat transformative
2. Konkret - Abstrak.
3. Sederhana - Kompleks.
4. Terstruktur - Open Ended
5. Tergantung (dependent) - Mandiri (Independent)
6.  Lambat – Cepat

Tujuan melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013: 29).

Minat murid merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. 

Tomlinson (2001: 53), mengatakan bahwa tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan kecintaan mereka sendiri untuk belajar
  • Mendemonstrasikan keterhubungan antar semua pembelajaran
  • Menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang dikenal atau baru bagi mereka, dan
  • Meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Profil Belajar mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien.

Profil belajar murid terkait dengan banyak faktor. Seperti :
  • Preferensi terhadap lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di ruangan yang terlalu dingin, terlalu bising, terlalu terang, dsb.
  • Pengaruh Budaya: santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal
  • Preferensi gaya belajar. Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru.
  • Preferensi berdasarkan kecerdasan majemuk (multiple intelligences): visual spasial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, verbal linguistik, naturalis, logic-matematika

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
  • Melakukan asesmen diagnostik awal untuk mengetahui kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid
  • Menganalisis strategi pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan tujuan pembelajaran (diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk)

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal

Pembelajaran diferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dengan cara seorang guru memetakan kebutuhan belajar murid dengan melakukan asesmen diagnostik awal untuk mengetahui kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.

Selain itu, pembelajaran diferensiasi ini juga dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dengan cara melakukan strategi diferensiasi konten,  diferensiasi proses dan diferensiasi produk.

Pembelajaran diferensiasi dapat mengoptimalkan hasil belajar murid karena :
  • Pembelajaran berdiferensiasi bersifat aktif
  • Penbelajaran berdiferensiasi menggunakan berbebagai pendekatan terhadap konten, proses dan produk yang sesuai dengan kesiapan, minat dan profil belajar murid
  • Pembelajaran berdiferensiasi berpusat pada murid
  • Pembelajaran berdiferensiasi bersifat dinamis

Kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak

Menurut pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Kodrat atau potensi setiap anak atau murid berbeda satu dengan yang lainnya dan tugas guru adalah menuntun kodrat tersebut dan bukan mengubahnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan harus menghargai perbedaan dan memerdekakan murid tumbuh dan berkembang dan belajar sesuai keinginan dan kemampuan mereka yang dalam proses belajarnya sesuai kebutuhan masing-masing murid secara individu.

Dalam hal ini tugas pengajar lebih dititikberatkan pada pemberian perhatian terhadap minat, bakat dan kemampuan murid serta memberikan dukungan yang diperlukan tanpa mengurangi keinginan murid untuk bertumbuh dan berkembang.

Dengan menyadari keberagaman dan keunikan pada setiap individu, maka guru harus mengajar mereka secara berdiferensiasi. Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara ini merupakan dasar dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi.

Salah satu peran guru penggerak adalah mewujudkan kepemimpinan murid, yaitu membantu para murid ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah.

Agar kepemimpinan murid ini dapat tercapai, perlu diterapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan belajar individu yang berbeda. Jika kebutuhan belajar murid terpenuhi, maka pembelajaran tersebut memunculkan motivasi.

Murid yang termotivasi belajar akan mampu mencapai prestasi belajar yang maksimal, sehingga visi dan misi sekolah yang memiliki profil pelajar pancasila akan terwujud.

Demikianlah refleksi saya terhadap koneksi antar materi modul 2.1 Memenuhi kebutuhan belajar murid melaui pembelajaran berdiferensiasi.


Silahkan share dan comment ya Bapak Ibu Guru Hebat Indonesi


Terimakasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar