Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif
Assalammualaikum Wr.WbPerkenalkan saya FADLY, S.Pd Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11 Kabupaten Pasaman Barat Sumatera Barat. Ibu Pengajar praktik saya Elfina Oktavani, S.Pd dengan Bapak Fasilitator H. Durajat, M.Pd Pada Kesempatan kali ini saya akan membuat akan membuat tugas koneksi antar materi dan rencana tindakan untuk aksi nyata modul 1.4 budaya positif
Koneksi Antar Materi Modul 1.4 saya mulai dengan menghubungkan materi sebelumnya filosofi ki hadjar dewantara - nilai dan peran guru penggerak - budaya positif - filosofi ki hadjar dewantara.
Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD)
KHD mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka kebahgian dan keselamatan yang setinggi - tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakat. Disamping itu, KHD menjelaskan bahwa pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman murid sehingga pendidikan benar - benar sesuai dengan perkembangan murid tersebut
Nilai dan Peran Guru Penggerak
seorang guru harus mempunyai nilai dan peran dalam menjalankan perannya sebagai pengajar dan pendidik sehingga murid bisa termotivasi menuju kebahagian yang setinggi - tingginya melalau pembelajran yang kita berikan kepada murid. Nilai guru penggerak antara lain ;
- Berpihak kepada murid
- mandiri
- kreatif
- inovatif dan
- kolaboratif
sedangkan peran guru penggerak antara lain ;
- menjadi pemimpin pembelajaran
- menjadi coach bagi guru lain
- mendorong kolaborasi
- mewujudkan kepemimpinan murid
- menggerakkan komunitas praktisi
Visi Guru Penggerak
Untuk mewujudkan perubahan dalam pendidikan seorang guru harus mampu membuat visi perubahan dan langkah - langkah yang tepat dalam mewujudkannya menjadi kenyataan. Langkah konkrit dalam mewujudkan ini dapat dilakukan dengan pendekatan inquiry apresiatif. inquiry apresiatif adalah pendekatan dalam manajemen perubahan yang berfokus pada pencarian nilai-nilai positif dalam organisasi atau individu untuk memunculkan perubahan yang berkelanjutan. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami apa yang telah berhasil dalam masa lalu dan bagaimana hal itu dapat digunakan sebagai landasan untuk perubahan positif di masa depan.
Metode inquiri apresiatif dengan tahapan BAGJA nya meliputi :
- B (Buat Pertanyaan Utama)
- A (Ambil Pelajaran)
- G (Gali Mimpi)
- J (Jabarkan Rencana)
- A (Atur Eksekusi)
Budaya Positif
Dari tahapan BAGJA tersebut akan memunculkan pembiasaan - pembiasaan positf yang dikenal dengan budaya positif
Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab.
Budaya pisitif akan menciptakan rasa aman dan nyaman pada murid selama proses pembelajaran. Disamping itu, murid akan terdorong untuk berpikir kreatif, bertindak dan mencipta dengan merdeka (memiliki kebebasan), mandiri dan bertanggung jawab
Sejauh mana tentang konsep - konsep inti yang telah anda pelajari dalam modul 1.4 ini?
Pada modul 1.4 ini saya mempelajari tentang disipilin positif, nilai - nilai kebajikan dan keyakinan kelas, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia dan segitiga restitusi
Disiplin positif adalah menumbuhkan disiplin yang didorong dalam diri anak tanpa hukuman dan hadiah. Nilai kebajikan dan keyakinan kelas mengacu pada nilai - nilai yang diyakini kebenarannya oleh seseorang. posisi kontro guru :
- pemberi hukuman
- pembuat rasa bersalah
- teman
- pemantau
- menejer
segitiga restitusi
- menstabilkan identitas
- validasi tindakan yang salah
- menanyakan keyakinan
Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam menciptakan budaya positif di kelas atau di sekolah anda setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari ini saya mulai mampu dan bisa memahami bagaiamana menghadapi siswa yang melanggaran peraturan sesuai dengan yang di anjurkan untuk membangkitkan motivasi instrinsik dari murid itu sendiri.
saya juga mencoba memposisikan diri pada posisi mereka dengan memahami motivasi yang timbul dan berusaha untuk mengubah perilaku salah tersebut menjadi budaya positif
Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan konsep - konsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda?
Dalam menerapkan posisi kontrol sebagai manajer terkadang sering berbenturan dengan rekan guru lain yang merasa bahwa posisi menghukum dan pembuat rasa bersalah adalah langkah yang paling tepat dalam menerapkan budaya positf, sehingga saya harus lebih berhati - hati dalam menerapkan posisi kontrol sebagai manajer ini. Untuk itu, saya harus mampu untuk menjadi contoh tauladan dulu dalam menerapakan posisi kontrol sebagai manajer ini
Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut?
Saya merasa senang dan tertantang untuk mencoba menerapkan posisi kontrol sebagai manajer dan menerapkan segitiga restitusi karena memiliki konsep yang bagus dalam meningkatkan motivasi instrinsik dari murid itu sendiri, di samping itu juga memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanggung jawab.
Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Hal baik yang sudah baik di sekolah saya seperti budaya positif dan keyakinan kelay yang berpihak pada murid. Yang perlu diperbaiki adalah posisi kontrol seorang guru dari yang selama ini sebagai penghukum atau pembuat rasa bersalah menjadi posisi kontrol sebagai seorang manajer.
Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?
Sebelum mempelajari modul ini saya menggunakan posisi kontrol sebagai penghukum, perasaan saya ketika pada posisi kontrol penghukum ini tidak tenang dan tidak nyaman dalam memberikan hukuman kepada murid, seperti ada hal yang gak menyenangkan dan mengganjal di hati saya.
setelah mempelajari modul ini, saya sudah mulai mencoba untuk menerapkan posisi kontrol sebagai manajer. Perasaan saya saat posisi manajer ini merasa senang dan tertantang karena bisa mengatasi permasalahan murid tanpa memberikan hukuman kepada murid tersebut.
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya?
sebelumnya saya sudah pernah melakukan restitusi segitiag ini tetapi tidak utuh dan lengkap sesuai dengan tahapan - tahapan dari restitusi segitiga ini. Ketika saya sudah berhasi mengetahui kesalahan murid, saya meminta murid untuk melakukan inisiatif tindakan perbaikan atas perbuatannya tersebut tanpa memberikan pilihan kepada murid
Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
Hal penting yang pelu dilakukan untuk menciptakan budaya posistif dalam sekolah adalah terjalinnya kerjasama antara semua pihak yang berkepentingan dalam sekolah tersebut
Rencana Tindakan Untuk Aksi Nyata
Judul : Diseminasi Budaya Positif di SMK Negeri 1 Pasaman
Peserta : 10 orang guru SMK Negeri 1 Pasaman
Latar Belakang
Desiminasi budaya positif ini dilakukan untuk menyamakan persepsi yang belum dipahami secara merata oleh semua kalangan di SMK Negeri 1 Pasaman. Untuk itu mengatasi maslah ini diperlukan upaya untuk mendesiminasikan budaya positif ini di SMK Negeri 1 Pasaman
Tujuan
- Meningkatkan pemahaman warga sekolah tentang budaya positif
Tolak Ukur
- Terlaksananya diseminasi budaya positif di sekolah
- Terciptanya keyakinan kelas di sekolah
Lini Masa Tindakan yang akan dilakukan
- berkoordinasi dengan kepala sekolah dan wali kelas
- melakukan diseminasi konsep budaya positif
Dukungan yang dibutuhkan
- Kepala sekolah
- wali kelas
- murid
- sarana dan prasarana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar